Deskripsi
Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan mengemukakan pendapat, termasuk dalam ranah politik. Instagram sebagai salah satu platform media sosial yang populer, menjadi tempat yang signifikan bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat terkait isu politik, termasuk dalam konteks Pemilihan Presiden 2024. Pemilihan umum yang puncaknya akan dilaksanakan tahun 2024 telah melalui beberapa tahapan penting yang sudah dijadwalkan sejak akhir tahun 2022. Hal ini dimulai dengan pembuatan peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) mulai tanggal 14 Juni - 14 Desember 2022. Kemudian, pendaftaran partai politik dimulai pada tanggal 1 - 7 Agustus 2022 dan penetapan peserta partai politik dilakukan pada tanggal 14 Desember 2022. Proses tambahan akan berlanjut hingga pengumpulan suara yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024 dan penghitungan suara dari 15 Februari - 20 Maret 2024 (Devit dan Ridwan, 2024). Media sosial merupakan platform berkampanye yang efektif dan efisien dibandingkan media kampanye konvensional dengan atribut atau alat pidato di depan umum dan ruang terbuka (Darmawan dkk., 2023). Pada kajian analisis sentimen ini Instagram dipilih karena merupakan platform media sosial yang mengedepankan berbagi foto dan video melalui berbagai fitur yang disediakan oleh aplikasi. Pengguna dapat berinteraksi di platform dengan saling menyukai, menulis komentar, berbagi dan menyimpan, serta berinteraksi secara pribadi melalui pesan pribadi di setiap akun (Hanana, 2022). Brand Development Lead Instagram APAC Paul Webster mengungkapkan bahwa aplikasi Instagram telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif dari seluruh dunia sejak diluncurkan pada tahun 2010. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna Instagram tertinggi, dengan 89% Instagrammer berusia 18 hingga 34 tahun mengakses Instagram setidaknya seminggu sekali (Prihatiningsih, 2017). Machine learning adalah bidang yang luas dan interdisipliner yang menggabungkan konsep dari ilmu komputer, statistik, ilmu kognitif, teknik, teori spesialis, serta berbagai disiplin ilmu matematika dan sains lainnya. Terdapat berbagai aplikasi untuk machine learning, namun penggalian data menjadi yang paling signifikan di antara semuanya (Savitri dkk., 2021). Salah satu cara untuk mengklasifikasikan data ke dalam kategori positif atau negatif adalah dengan menggunakan teknik machine learning. Machine learning menawarkan berbagai metode klasifikasi, salah satunya adalah pendekatan Naive Bayes (Hidayatullah dkk., 2022).
